Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadiran
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat ,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Teknik Sediaan Semi Solid Dan Liquid
ini,yaitu “Pasta Ac zinci” Dan kami juga berterima kasih kepada Ibu Dra Yetri
Elisya Farm.,Apt dan Ibu Indri Astuti H,S.Si,Apt selaku Dosen mata kuliah
Laporan Praktikum Teknik Sediaan Semi
Solid Dan Liquid yang telah
membimbing kami.
Kami sangat berharap Laporan ini
dapat berguna dan dimengerti. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
laporan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu, Kami berharap
adanya kritik,saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya dan juga bermanfaat,sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan terima
kasih.
Jakarta
, April 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar............................................................................................ 1
Daftar
Isi .................................................................................................... 2
I.Tujuan
Percobaan ..................................................................................... 3
II.Latar
Belakang :
a. Teori................................................................................................... 3
b. Prinsip................................................................................................ 7
c. Zat
Aktif............................................................................................. 7
III.Preformulasi
dan permasalahan farmasetik
a. Preformulasi
Zat Aktif....................................................................... 8
b. Permasalahan
Farmasetik.................................................................. 8
c. Preformulasi
zat tambahan................................................................. 9
IV.Metoda
a. Formula………………………………………………………………….10
b. Perhitungan
dan Penimbangan......................................................... 11
c. Alat
dan Bahan…………………………………………………………...11
d. Prosedur
Pembuatan……………………………………………………...11
e. Evaluasi…………………………………………………………………..12
V.Pembahasan…………………………………………………………………..12
VI.Kesimpulan………………………………………………………………….13
VII.Daftar
Pusaka……………………………………………………………….13
VIII.Etiket
……………………………………………………………………...14
I.
Tujuan
percobaan
1. Mahasiswa
mampu membuat sediaan gel Naltaren dengan
baik dan benar.
2. Mahasiswa
mampu mengevaluasi sediaan gel Naltaren
(Uji Organoleptik, Uji
Homogenitas , Uji pH ,Uji Daya Sebar, Uji Aseptabilitas sediaan dan Uji
Daya lekat
3. Mahasiswa
mampu membuat kemasan sediaan gel Naltaren
II.
Latar
Belakang
A.
Teori
Dasar
Pasta adalah sediaan semi
padat yang mengandung satu atau lebih
bahan obatyang ditunjukan untuk pemakaian (Topikal) luar
Menurut buku farmasetika, prof. Drs. Moh. Anief, Apt Pasta adalah
salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat serbuk. Karena merupakan salep
yang tebal, keras dan tidak meleleh pada suhu badan maka digunakan sebagai
salep penutup atau pelindung.
Menurut farmakope Indonesia
edisi ke-3 , Pasta adalah sediaan berupa masa lembek
yang dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya dibuat dengan mencampurkan
bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar denngan vaselin atau
paravin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan
Gliserol, musilago atau sabun. Digunakan sebagai antiseptik, atau pelindung.
Menurut farmakope Indonesia
edisi ke-4 , Pasta
adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang
digunakan untuk pemakaian topical.
Menurut
DOM, Pasta
adalah sediaan semi padat dermatologis yang menunjukkan aliran dilatan yang
penting. Ketika digunakan, pasta memiliki nilai yield tertentu dan tahan untuk
mengalir meningkat dengan meningkatnya gaya pada penggunaan. Pasta biasanya
disiapkan dengan menambahkan sejumlah serbuk yang tidak larut yang signifikan
(biasanya 20% atau lebih) pada basis salep konvensional sehingga akan merubah
aliran plastis dari salep menjadi aliran dilatan.
Menurut
Scoville’s , Pasta
terkenal pada daerah dermatologi dan tebal, salep kental dimana pada dasarnya
tidak melebur pada suhu tubuh, sehingga membentuk dan menahan lapisan pelindung
pada area dimana pasta digunakan.
Menurut
Prescription, Pasta
terbagi menjadi dua kelas seperti sediaan salep untuk penggunaan luar. Pasta
berlemak seperti pasta ZnO dan pasta tidak berlemak mengandung gliserin dengan
pektin, gelatin, tragakan dan lain-lain. Pasta biasanya sangat kental atau kaku
dan kurang berlemak dibandingkan dengan salep dimana bahan-bahan serbuk seperti
pati, ZnO dan kalsium karbonat pada basisnya memiliki bagian yang tinggi.
Secara umum
pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang digunakan secara topikal. Biasanya mengandung serbuk sampai 50%
hingga pasta lebih kaku dan kental dan kurang berminyak dibandingkan salep.
Pasta tidak melebur pada suhu tubuh dan memberi perlindungan berlebih pada
daerah dimana pasta digunakan.
Macam-macam
Pasta
1.
Pasta berlemak adalah :
suatu salep yang mengandung lebih dari 50 % zat padat (serbuk)
2.
Pasta kering adalah : suatu
pasta bebas lemak mengandung 60 % zat padat (serbuk).Dalam pembuatan akan
terjadi kesukaran bila dalam resep tertulis ichthanolum atau tumenol ammonim
zat ini akan menjadikan pasta menjadi encer.
3.
Pasta pendingin : merupakan
campuran minyak lemak dan cairan berair , contohnya salep tiga dara.
Karakteristik
Pasta
1. Daya
adsorbs pasta lebih besar
2. Sering
digunakan untuk mengadsorbsi sekresi cairan serosal pada tempat pemakaian,
sehingga cocok untuk luka akut.
3. Tidak
sesuai dengan bagian tubuh yang berbulu.
4. Mengandung
satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.
5. Konsistensi
lebih kenyal dari unguentum.
6. Tidak
memberikan rasa berminyak seperti unguentum.
7. Memiliki
persentase bahan padat lebih besar dari pada salep yaitu mengandung bahan
serbuk (padat) antara 40 %- 50 %
Kelebihan
Pasta
1. Pasta
mengikat cairan secret, pasta lebih baik dari unguentum untuk luka akut dengan
tendensi mengeluarkan cairan
2. Bahan
obat dalam pasta lebih melekat pada kulit sehingga meningkatkan daya kerja
local
3. Konsentrasi
lebih kental dari salep
4. Daya
adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan dengan
sediaan salep
Kekurangan
Pasta
1. Karena
sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai
untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu.
2. Dapat
mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
3. Dapat menyebabkan iritasi
kulit
Cara
absorbsi Pasta
1. Penetrasi
Penetrasi pasta ke dalam
kulit dimungkinkan melalui dinding folikel rambut. Apabila kulit utuh maka cara
utama untuk penetrasi masuk umumnya melalui lapisan epidermis lebih baik dari
pada melalui folikel rambut atau kelenjar keringat. Absorpsi melalui epidermis
relatif lebih cepat karena luas permukaan epidermis 100 sampai 1000 kali lebih
besar dari rute lainnya Stratum korneum, epidermis yang utuh, dan dermis
merupakan lapisan penghalang penetrasi obat ke dalam kulit. Penetrasi ke dalam
kulit ini dapat terjadi dengan cara difusi melalui penetrasi transeluler
(menyeberangi sel), penetrasi interseluler (antar sel), penetrasi
transepidageal (melalui folikel rambut, keringat, dan perlengkapan pilo
sebaseus)
2. Disolusi
Disolusi didefinisikan
sebagai tahapan dimana pasta mulai masuk ke dalam larutan dari bentuk padatnya
atau suatu proses dimana suatu bahan kimia atau obat menjadi terlarut dalam
pelarut. Dalam sistem biologis pelarut obat dalam media aqueous merupakan
bagian penting sebelum kondisi absorpsi sistemik. Supaya partikel padat
terdisolusi molekul solut pertama-tama harus memisahkan diri dari permukaan
padat, kemudian bergerak menjauhi permuk aan memasuki pelarut.
3.
Difusi
Difusi adalah suatu proses
perpindahan massa molekul suatu zat yang dibawa oleh gerakan molekul secara
acak dan berhubungan dengan adanya perbedaan konsentrasi aliran molekul melalui
suatu batas, misalnya membran polimer. Difusi pasif merupakan bagian terbesar
dari proses trans-membran bagi umumnya obat. Tenaga pendorong untuk difusi pasif
ini adalah perbedaan konsentrasi obat pada kedua sisi membran sel. Menurut
hukum difusi Fick, molekul obat berdifusi dari daerah dengan konsentrasi obat
tinggi ke daerah konsentrasi obat rendah
Basis
atau pembawanya
Pada dasarnya basis yang
digunakan dalam formulasi sediaan pasta tidak jauh berbeda dengan basis yang
digunakan dalam formulasi sediaan salep, yaitu:
a. Basis
Hidrokarbon
Karakteristik:
1.)
Tidak diabsorbsi oleh kulit
2.) Inert
3.) Tidak
bercampur dengan air
4.) Daya
adsorbsi air rendah
5.) Menghambat
kehilangan air pada kulit dengan membentuk lapisan tahan air dan meningkatkan
absorbsi obat melalui kulit. Dibagi
menjadi 5, yaitu : Soft paraffin, Hard paraffin, Liquid paraffin,
Paraffin substitute, paraffin ointment. Contoh
: vaselin, White Petrolatum/paraffin, White Ointment
b.
Basis Absorbsi
Karakteristik : bersifat hidrofil dan dapat
menyerap sejumlah tertentu air dan larutan cair.Terbagi : Non
emulsi co, basis ini menyerap air untuk memproduksi emulsi air dalam
minyak Terdiri atas : Wool fat, wool alcohols, beeswax and cholesterol. Dan Emulsi A/M co, terdiri atas
: Hydrous wool fat (lanolin), Oily cream.
c.
Larut Air
Misalnya PEG (polyethylene Glycol) yang mampu
melarutkan zat aktif yang tak larut dalam air dan meningkatkan penyebaran obat.
Bersifat stabil, tersebar merata, dapat mengikat pygmen dan higroskopis (mudah
menguap), sehingga dapat memberikan kenyamanan pada pemakaian sediaan pasta.
d. Air-misibel ,misalnya salep
beremulsi
B.
Prinsip
Acidum
salicylicum mempunyai sifat keratolitik, yang dapat melunakkan kulit sehingga
dapat membantu penyerapan obat lain dan fungisida yang lemah
C.
Zat aktif
Penggunaan
obat ini diindikasikan untuk menghaluskan kulit dan
mengandung anti septic kulit yang
berguna untuk mencegah infeksi dari bakteri.
Farmakologi
Secara luas, asam salisilat digunakan sebagai agen
keratolitik.selain itu asam salisilat memiliki efek komedolitik dan anti
inflamasi .asam salisilat merupakan zat paling efektif dalam efek
komedolitiknya dibandingkan senyawa hidroksi lainnya .penggunaan asam salisilat
dapat meningkatkan penetrasi senyawa lain dan pada konsentrasi rendah memiliki
efek bakteriostatika dan fungistatik.asam salisilat larut dalam lemak dan dapat
penetrasi kedalam folikel sebumladen lebih cepat dibandingkan senyawa hidroksi
lainnya yang larut dalam air.
Dosis
Untuk pemakaian topical 1-2% dalam larutan alcohol ,sebagai agen
antiseptic,antiparasit,dan keratolitik 2-5% dalam sediaan serbuk .sebagai
keratolik yang kuat hingga 20%.asam salisilat bekerja efektif sebagai agen
keratolik pada konsentrasi 3-6% pada konsentrasi lebih dari 6% dapat
menyebabkan kerusakan jaringan,dengan batas diatur jumlah dan frekuensinya
.asam salisilat biasanya digunakan dua sampai tiga kali sehari pada konsentrasi
2% sampai 10%.
III.
Preformulasi dan Permasalahan
Farmasetika
A. Preformulasi Zat Aktif
|
Nama
Zat aktif
|
Acidum Salicylicum
|
Sumber
|
|
Struktur
|
COOH
OH
|
FI IV Halaman
51
|
|
Rumus molekul
|
C7H6O3
|
FI IV Halaman
51
|
|
Berat molekul
|
138,12
|
|
|
Pemerian
|
Hablur putih;biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk
hablur halus putih ;rasa agak manis ,tajam dan stabil diudara.benyuk sintesis
warna putih dan tidak berbau |
|
|
Titik Lebur
|
Antara 158,5 0 dan 1610
|
|
|
Kelarutan
|
Sangat sukar
larut dalam air dan dalam benzene;mudah larut dalam ethanoldan dalam eter
,larut dalam air mendidih ;agak sukar larut dalam kloroform
|
|
|
Penyimpanan
|
Dalam wadah
tertutup rapat ,tidak tembus cahaya
|
|
B.
Permasalahan Farmasetik
Permasalahan
farmasetik
1.) Asam salisilat tidak bias diberikan
tunggal secara langsung untuk member efek terapi yang nyaman
2.) Sediaan yang dibuat adakah pasta
yang diberikan secara topical sehingga harus diabsorbsi oleh kulit agak terasa
efek terapi asam salisilat
Penyelesaian Masalah
1.) Asam salisilat dibuat dalam bentuk
sediaan pasta dengan penambahan basis dan zat tambahan pada asam salisilat
2.) Agar pasta dapat diabsorbsi oleh
kulit,maka perlu ditambahkan amylum tritici (sebagai pengabsorpsi)
C. Preformulasi Zat Tambahan
|
Nama
Zat aktif
|
Zinci Oxydum
|
Sumber
|
|
Rumus molekul
|
ZnO
|
FI IV Halaman
835
|
|
Berat molekul
|
81,38
|
FI IV Halaman
835
|
|
Pemerian
|
Serbuk amorf,sangat halus,putih atau putih kekuningan
;tidak berbau;lambat laun menyerap karbon dioksida dari udara. |
FI IV Halaman
835
|
|
Khasiat
|
Antiseptikum
local
|
FI IV Halaman
835
|
|
Kelarutan
|
Tidak larut
dalam air dan dalam ethanol ; larut dalam asam encer
|
FI IV Halaman
835
|
|
Penyimpanan
|
Dalam wadah
tertutup rapat,tidak tembus cahaya
|
FI IV Halaman
835
|
|
Nama
Zat aktif
|
Amylum Tritici / pati gandum
|
Sumber
|
|
Pemerian
|
Serbuk halus,kadang –kadang berupa gumpalan kecil
;putih;tidak berbau ;tidak berasa |
FI IV Halaman
109
|
|
Khasiat
|
Zat
tambahan ,sebagai pengabsorbsi
|
FI IV Halaman
109
|
|
Kelarutan
|
Praktis tidak
larut dalam air dingin dan ethanol
|
FI IV Halaman
109
|
|
Penyimpanan
|
Dalam wadah
tertutup rapat,tidak tembus cahaya
|
FI IV Halaman
109
|
|
Nama
Zat aktif
|
Vaselin Flavum / vaselin kuning
|
Sumber
|
|
Pemerian
|
Massa seperti lemak,kekuningan hingga amber
lemah;berfluoresensi sangat lemah walaupun setelah melebur .dalam lapisan
tipis transparan ,tidak atau hamper berbau dan berasa kecil;putih;tidak
berbau;tidak berasa |
FI IV Halaman
823
|
|
Khasiat
|
Zat
tambahan ,sebagai dasar salep hidrokarbon
|
FI IV Halaman
823
|
|
Kelarutan
|
Tidak larut
dalam air;mudah larut dalam benzene
|
FI IV Halaman
823
|
|
Penyimpanan
|
Dalam wadah
tertutup rapat,tidak tembus cahaya
|
FI IV Halaman
823
|
|
Nama
Zat aktif
|
ETHANOL
|
Sumber
|
|
Struktur
|
-
|
|
|
Rumus molekul
|
C2H5OH
|
Martindale 30th edition halaman
783
|
|
Berat
molekul
|
46,07
|
Martindale 30th edition halaman 783
|
|
Pemerian
|
Cairan
mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas dan menyebabkan rasa terbakar
pada lidah. Mudah menguap meskipun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu
78ºC dan mudah terbakar.
|
Martindale 30th edition halaman 783
|
|
Konsentrasi
|
60-90 %.
|
Martindale 30th edition halaman
783
|
|
Kelarutan
|
bercampur dengan air dan
praktis bercampur dengan semua pelarut organik
|
Martindale 30th edition halaman
783
|
|
Penyimpanan
|
Dalam wadah tertutup rapat
|
Martindale 30th edition halaman
783
|
|
Nama Zat aktif
|
Methylis Paraben (Nipagin)
|
Sumber
|
|
Struktur
|
HO
|
FI IV Halaman
55
|
|
Rumus molekul
|
C8H8O3
|
FI IV Halaman
55
|
|
Berat molekul
|
152,15
|
FI IV Halaman
55
|
|
Pemerian
|
Hablur
kecil,tidak berwarna atau serbuk hablur,putih,tidak berbau atau berbau khas
lemah ,mempunyai sedikit rasa terbakar.
|
FI IV Halaman
55
|
|
Titik Beku
|
Titik beku
campuran kering asam lemak antara
|
FI IV Halaman
55
|
|
Kelarutan
|
Sukar Larut
dalam air,dalam benzene dan dalam karbon tetraklorida ,mudah larut dalam
etanol dan eter
|
FI IV Halaman
55
|
|
Konsentrasi
|
0,02% – 0,3%
|
Handbook of
pharmaceutical
|
|
Penyimpanan
|
Dalam wadah
tertutup baik
|
FI IV halaman
55
|
IV.
Metoda
A. Formula
R/ Pasta Asam salisilat
seng 120 g
Methyl Paraben 0,2%
Pasta asam salisilat terdapat di Formularium
Nasional edisi 3 halaman 14 tahun 1978, yang berisi:
1.) Acidum
salicylicum 200mg
2.) Zinci
oxydum 2,5 gram
3.) Amylum
tritici 2,5 gram
4.) Vaselin
flavum hingga 10 gram
B.
Perhitungan
dan penimbangan
Perhitungan
1.) Acidum
salicylicum 200 mg =
2.) Zinci
oxydum 2,5 gram =
3.) Amylum
Tritici 2,5 gram =
4.) Vaselin
flavum 120 – (2,4 gram + 30 gram +30 gram)=57,6 gram
5.) Methyl
paraben = 0,2% x 120 gram = 0,24 gram
Penimbangan
|
Nama
bahan obat
|
Penimbangan
|
|
Acidum salicylicum
|
2,4 gram
|
|
Zinci oxydum
|
30 gram
|
|
Amylum tritici
|
30 gram
|
|
Vaselin flavum
|
57,6 gram
|
|
Methyl paraben
|
240 mg
|
C.
Alat
Dan Bahan
|
No.
|
Alat
|
Bahan
|
|
1.
|
Timbangan
|
Acidum salicylicum
|
|
2.
|
Anak Timbangan
|
Zinci oxydum
|
|
3.
|
Sendok tanduk
|
Amylum tritici
|
|
4.
|
Cawan uap
|
Vaselin flavum
|
|
5.
|
pH meter universal
|
Methyl paraben
|
|
6.
|
Kertas Perkamen
|
|
|
7.
|
Lumpang dan alu
|
|
|
8.
|
Pot plastik
|
|
|
9.
|
Objek Glass
|
|
|
10.
|
Pipet plastik
|
|
|
11.
|
Ayakan b40 no.100
|
|
|
12.
|
Tube
|
|
|
13.
|
Sudip
|
|
|
14.
|
waterbath
|
|
|
15.
|
pinset
|
|
D.
Prosedur
pembuatan
1.) Setarakan
Timbangan , timbang semua bahan obat
2.) Masukkan
vaselin flavum yang sudah ditimbang kedalam cawan uap lalu leburkan hingga
mencair
3.) Masukkan
acidum salicylicum + etanol 95% 2-3 tetes kedalam lumpang lalu gerus tambahkan
amylum tritici sedikit demi sedikit kedalam lumpang lalu gerus ad homogen
4.) Masukkan
zinci oxydum yang sudah diayak dengan pengayak b40 no.100 kedalam lumpang lalu
gerus ad homogen
5.) Masukkan
sisa amylum tritici kedalam lumpang lalu gerus ad homogen (M1)
6.) Masukkan
leburan kedalam M1 lalu gerus ad homogen
7.) Lalu
timbang sebanyak 20 gram kemudian masukkan kedalam tube ,dikemas,sisanya
masukkan ke pot plastik untuk evaluasi
E.
EVALUASI
|
No
|
Evaluasi dan prosedur evaluasi
|
|
1.
|
Organoleptis
Merupakan
pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui estetika dari sediaan krim dengan
menggunakan bantuan indera.
Meliputi :Bau,Rasa pada
kulit,Tekstur/Bentuk dan warna
|
|
2.
|
Uji
Homogenitas
Caranya
oleskan Pasta ac zinc diatas objek glass,lalu ratakan dan amati homogenitas bahan aktif dalam basis
|
|
3.
|
Evaluasi
pH
Evaluasi pH
menggunakan alat pH meter universal ,dengan cara oleskan pasta ac zinc pada
strip pH meter kemudian dibersihkan lalu dicocokan warnanya dengan tingkat warna pH meter universal.
|
|
4.
|
Evaluasi
Daya Sebar
Diartikan
sebagai kemampuan menyebar pasta pada kulit.Dengan cara mengambil sedikit
pasta ac zinc kemudian diletakkan ke objek glass dan tutup, setelah
di ukur dan di amati diameternya.
|
|
5.
|
Uji
aseptabilitas sediaan
Dilakukan dikulit dengan cara
mengambil sedikit Pasta ac zinc kemudian oleskan ditangan sampai merata lalu
rasakan kelembutan dari pasta itu sendiri setelah itu dicuci dengan air .
|
|
6.
|
Daya
Lekat
Bertujuan untuk mengetahui waktu
yang dibutuhkan oleh pasta untuk melekat pada kulit, berhubungan dengan lama
daya kerja obat.
|
|
7.
|
Resistensi
Panas
Bertujuan untuk mempertimbangkan daya simpan pasta dalam suhu .Caranya
dengan ditempatkan pada suhu yang berbeda-beda secara continue dan ditentukan
tiap waktunya.
|
Borgata Hotel Casino & Spa - JM Hub
BalasHapusGuests can 서산 출장샵 indulge in a mini-brahs, spa tub, and a 천안 출장안마 Jacuzzi. Borgata Hotel Casino & 김해 출장마사지 Spa 충청남도 출장안마 has a wide variety of activities 거제 출장안마 to satisfy your needs.